Apa itu teknologi Dorphal?
Video dorphal:
DORPHALL (dibaca Dorfal) adalah relay ancient technology yang dibuat Bangsa LEMURIAN
Siapa bangsa Lemuria?
Mereka adalah nenek moyang nusantara
Referensi Bangsa lemuria
Youtube:
Dahulu kala,40% pasca meledaknya Gunung ZHUNNDA (https://ridwansoleh.com/sejarah-peradaban-manusia/sejarah-bandung-purba-dan-gunung-zhunnda/)
Setiap pemancar pasti ada DORPHALL sebagai akselerator untuk me-relay atau memancarkan sinyal.
Dibuat dengan menggunakan teknologi ELLEMANPHATERA untuk mencampurkan unsur logam KRAIMAN dengan unsur batuan agar tidak menjadi karat dan rusak oleh korosi.
Molekular dari DORPHALL itu dibuat satu baris dan searah sehingga bisa menimbulkan gelombang magnetik sangat tinggi apabila terkena simulus dari gelombang lain, contohnya Radar.
DORPHALL ini juga berfungsi menahan gempa juga meredam ledakan gunung-gunung berapi. DORPHALL selain berfungsi sebagai relay magnetik berfungsi juga sebagai penyeimbang planet bumi yang sebetulnya sangat ringkid (mudah sakit-sakitan) Sebagai penyeimbang planet bumi kalau di Al-Quran disebutkan gunung sebagai pasak .
DORPHALL tidak hanya terdapat di gunung yang aktif saja namun ada juga di gunung yang tidak aktif jugaYang sudah disebutkan gunung yang memiliki DORPHALL : Gunung Gede, Gunung Ciremai, Gunung Merapi di 4 piramida bawah laut juga terdapat DORPHALL.
Setiap DORPHALL yang ditanam di ARDH GRUMMA ( Bumi) ini terkoneksi langsung dgn detektor khusus di Planet LEMURIAN di gugusan ORKADAR
DORPHALL itu nano tech untuk merapatkan molekular tanah agar gempa bisa di reduksi . Di dunia ada hampir satu juta DORPHALL dengan berbagai macam ukuran dan bentuk yang disesuaikan dengan kebutuhan tempat . Seperti di daerah Indonesia , rata-rata DORPHALL berbentuk kura-kura atau mirip kura-kura , tapi di daratan china memiliki bentuk lebih memanjang , di karenakan garis getaran disana dan kerapatan molekular tananhnya berbeda dengan Nusantara .
@dickyzainal: Dorphall aktif banyak sekali terkubur di Nusantara. Ini bentuk Dorphall kosong yg banyak terdapat di Costarica
Beberapa gambar Dorphal kosong:
Di Costa Rica casing Dorphall utuh banyak berserakan di permukaan tanah, namun karena "kosong" dan kecil, orang tidak begitu tertarik @dickyzainal: Dorphall kosong semacam ini tidak ada anomali magnetik karena belum ada mesin di dalamnya makanya dibiarkan saja
@dickyzainal: Di Nusantara "Cangkang" Dorphall dihancurkan berserakan, di Costa Rica ada yg sedikit lebih rapih @dickyzainal: Melacak Dorphall itu sangat mudah, tinggal jalan ke Gunung bawa Kompas, berkeliling, dan lacak gangguan utara selatan di jarum kompas @dickyzainal: Namun bila "Cangkang" Dorphall itu pernah terdapat mesin di dalamnya, maka akan ada anomali magnetik
@dickyzainal: Di Nusantara yang mencuri isi Dorphall itu adalah kaum penjajah seperti Jepang dan Belanda. Mereka tahu dari manuskrip @dickyzainal: Oleh sebab itu wajar kalau banyak sekali peninggalan dari leluhur termasuk manuskrip kuno dan rahasia ada di Leiden Belanda
Cara kerja Dorphal (anomali magnetik)
Prinsip kerja Dorphal adalah melawan gelombang dengan gelombang. Contohnya ketika terjadi gempa bumi, maka gelombang Erselna yang ada pada Dorphal akan memberikan reaksi secara otomatis untuk melawan gelombang gempa tersebut dengan cara memadatkan molekular tanah sehingga radius yang melewati gelombang Erselna tersebut menjadi mental kembali.
Molekular Dorphal dibuat satu baris dan searah sehingga bisa menimbulkan gelombang magnetik sangat tinggi apabila terkena stimulus dari gelombang lain. Contohnya Radar, yang mengeluarkan atau menembakkan semacam gelombang dan akan direspon oleh Dorphal, sebagai serangan maka akan terjadi counter attack yang menyebabkan semua mekanisme pesawat jadi mati kecuali pesawat tanpa Radar. Untuk pesawat yang memakai radar, diatas 8000 kaki masih tetap aman, tetapi disekitar 6000 kaki dan jika terperangkap jalur Dorphal, maka akan terjadi serangan. Dibawah jalur itu juga aman .
Inilah yang terjadi terhadap beberapa kasus kecelakaan pesawat yang terjadi di Gunung Salak (contohnya). Kejadian jatuhnya pesawat terbang yang sering terjadi di Gunung Salak dikarenakan adanya anomali magnetik. Hal itu bisa terjadi apabila jarak & ketinggian pesawat berada dalam radius pengaruh dari Anomali Magnetik tersebut. Para pakar tidak pernah tertarik menyelidiki jatuhnya pesawat terbang di wilayah tersebut dari tahun ke tahun, & menganggap hal itu adalah mistis. Anomali Magnetik tersebut mempengaruhi sistem pelontar radar sehingga menjadi distorsi bahkan kadang menjadi mati. Bahkan tidak menutup kemungkinan pesawat yang masuk dalam radius anomali tersebut kesulitan keluar yang akhirnya menabrak tebing. Korbannya sudah banyak, tapi tidak pernah diselidiki.
Dorphal dibuat melalui sebuah teknologi yang bernama Ellemanphatera, sebuah teknologi untuk mencampurkan unsur logam Kraiman dengan unsur batuan agar tidak menjadi karat dan rusak oleh korosi. Casing Dorphal tersebut diproduksi di daerah Costa Rica oleh Bangsa INCA pada waktu itu. Sedangkan mesin nanotechnology-nya di-implan-kan di NUSANTARA dan hasilnya dipasang diseluruh dunia disetiap gunung-gunung yang besar sebagai relay dan pasak atau penyeimbang ARDH GRUMMA (Planet Bumi) yang sebetulnya sangat mudah sakit-sakitan.
Dorphal kebanyakan terdapat di gunung yang besar dan tidak hanya terdapat di gunung yang aktif dan tidak aktif, namun efek Dorphal juga ada di laut, bahkan Dorphal di segitiga bermuda sangat kuat karena mampu membentuk wormhole.
Letusan gunung pada masa sekarang tidak seperti letusan Guntung Tambora atau gunung-gunung yang letusannya besar karena ada Dorphal. Gunung yang letusannya sangat dahsyat dikarenakan Bangsa Lemuria memang saat itu belum memasang Dorphal, contohnya letusan Gunung Zhunnda. Gunung yang memiliki Dorphal diantaranya Gunung Gede, Gunung Ciremai, Gunung Merapi, Gunung Salak, Gunung Padrang. Di empat piramida bawah laut juga terdapat Dorphal, yaitu di piramida tempat Arkhytirema, Glabhinnara, Ghribadar, Rhinggamana.
Mini Dorphall yang ditemukan di Gunung Padang, sayangnya sudah tidak berfungsi. Seharusnya bagian tengah bisa berputar.
Dorphal yang masih aktif masih banyak sekali terkubur di Nusantara namun banyak pula Dorphal yang digali untuk diambil inti teknologinya sebagai sumber energi besar dan aman juga mahal. Di Nusantara yang mencuri isi Dorphal itu adalah kaum penjajah seperti Jepang dan Belanda karena mereka mengetahui dari manuskrip. Itu sebabnya dibeberapa tempat di Nusantara terdapat cangkang-cangkang Dorphal yang sudah diambil teknologinya.
0 comment:
Posting Komentar
silahkan entri sepucuk komentar